Jangan Lupa Baca Artikel Tentang Islam : Fawaaid Assunnah
Menanam Pohon Pokat didalam Pot
Pokat atau alpukat adalah tanaman buah yang berasal dari Amerika Tengah dan Meksiko.
Pertumbuhan pohon Pokat ini dapat mencapai ketinggian sampai dengan 20 meteran, dan daunnya memiliki panjang sekitar 12 cm-25 cm, dengan biji berukuran 5 cm- 6,4 cm didalamnya. Adapun warn kulit luar buah nya beragam dengan kekhasan warna hijau, dengan kulit daging berwarna kuning cerah sangat menggiurkan.
Buah Pokat ini memiliki banyak manfaat, manfaat diantaranya seperti dapat mencegah resiko terkena penyakit stroke, dapat menjaga kesehatan mata, dapat membantu mengobati sakit Maag, dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dan masih banyak lagi yang lainnya.
Selain manfaat kesehatan, buah Pokat ini terkenal karena rasanya yang belemak, mantap menggugah selera.. sehingga buah ini sangat banyak dimanfaatkan untuk campuran makanan dan minuman.
Dengan nilai ekonomis yang tinggi, sekarang banyak orang yang mulai fokus dalam pembudidayaan nya. Selain ditanam di kebun kebun, pohon ini juga dapat ditanam di rumah rumah yang memiliki pekarangan kecil, yakni di tanam didalam Pot, bisa didalam Pot plastik, dari drum bekas ataupun di planterbag.
Adapun cara menanam buah Pokat ini di dalam pot, maka yang perlu kita persiapkan adalah:
BIBIT POKAT
Bibit tanaman ini dapat kita peroleh dengan cara, menanam biji, mencangkok batang atau stek, kemudian okulasi atau menyambung tunas yang tumbuh dari biji dengan tunas dari pohon indukan sehingga bisa didapati kemiripan dengan pohon induk.
Menanam Biji
Siapkan buah Pokat yang telah tua dan siap di konsumsi, belah buah, dan ambil bijinya.
Jemur biji beberapa saat, kurang lebih sekitar 3 jaman.
Setelah biji di jemur, kemudian biji di letak di tempat yang teduh, yang tidak terkena sinar matahari secara langsung.
Siapkan polybag berukuran tinggi 30 cm atau yang lebih kecil sedikit tidak mengapa, dan isilag polybag tadi dengan tanah yang sudah dicampur dengan pupuk kandang dan sekam padi. Dan siramlah secukupnya. Lakukan perawatan sampai pohon berukuran 1 m, sehingga siap untuk di pindah tempat ke pot yang lebih besar.
MenCangkok Pohon Pokat
Pilihlah cabang yang subur , tidak memiliki banyak cabang baru, tidak terlalu tua ataupun muda, cabang tersebut merupakan cabang pohon indukan yang memiliki riwayat buah yang baik mulai dari rasanya, ketahanannya terhadap serangan hama dan penyakit dan lain sebagainya.
Setelah cabang cangkok memiliki akar, maka potonglah bagian pangkal cabang sekitar 3 cm dari cangkokan. Jika sudah, selanjutya tanam cabang cangkok tersebut dalam polybag semai dengan terlebih dahulu penutup cangkokan dibuka. Letakkan bibit alpukat pada tempat yang teduh, lakukan penyiraman secara rutin, serta lakukan perawatan lainnya hingga bibit cangkok memiliki banyak akar dan dapat dipindah tanamkan pada lahan tanam.
Melalui Sambung Pucuk atau Okulasi
Apabila anda ingin pohon alpukat yang anda semai dari biji dapat cepat berbuah, anda dapat memilih cara sambung pucuk ini.
Caranya ambillah tunas pohon alpukat yang telah berbuah sebagai batang atas dan pohon alpukat hasil semai biji menjadi batang bawah.
Tanaman alpukat mampu tumbuh di dataran tinggi maupun di dataran rendah, sehingga tanaman alpukat ini sering dijadikan bahan yang menarik sebagai tabulampot alpukat. Namun jika menginginkan membuat tabulampot alpukat sebaiknya pada tempat yang bersuhu dingin karena tabulampot memang sangat rentan pada tempat yang bersuhu panas.
MENYIAPKAN TEMPAT TANAM/POT
Siapkan pot untuk wadah media tanam. Pot yang digunakan untuk menanam alpukat ini perlu berukuran besar karena tanaman alpukat akan tumbuh membesar, dan membutuhkan banyak nutrisi untuk pertumbuhan, pot yang digunakan kira-kira berdiameter sekitar 40 cm dengan tinggi sekitar 45 cm.
Hal penting yang harus diperhatikan dalam pemilihan pot adalah pastikan bahwa pot tersebut memiliki lubang di dasar pot yang berfungsi mengalirkan sisa air setelah penyiraman agar akar tidak terendam.
Jenis pot bisa terbuat dari tanah liat, logam (drum), plastik, semen atau kayu. Pot dari berbahan tanah liat dan kayu sangat baik untuk tabulampot karena memiliki pori-pori sehingga kelembaban dan temperatur media tanam lebih stabil. Namun kelemahannya bahan-bahan tersebut tidak tahan lama.
Wadah tabulampot yang baik harus memiliki kaki atau alas yang memisahkan dasar pot dengan tanah. Hal ini penting untuk aliran drainase dan memudahkan pengawasan agar akar tanaman tidak menembus tanah, jika pot yang anda miliki tidak memiliki kaki, gunakan batu-bata atau yang sejenisnya untuk mengganti kaki pot
MENYIAPKAN MEDIA TANAM
Selanjutnya, isi pot dengan media tanam berupa campuran tanah , arang sekam dan kompos/pupuk kandang, dengan perbandingan 1:1:1. Syarat Media tanam tabulampot yaitu harus bisa menyimpan air dan memasok nutrisi yang dibutuhkan tanaman.
TAHAP PENANAMAN BIBIT
Siapkan bahan-bahan media tanam, kemudian ayak dan buang kerikil-kerikil yang ada didalamnya. Campurkan bahan-bahan itu hingga merata.
Sebelum memasukkan media tanam pada pot, letakkan pecahan genteng atau potongan-potongan sterofoam pada dasar pot, satu lapis saja. Bisa juga juga ditambahkan satu lapis ijuk atau sabut kelapa.
Kemudian isi dengan media tanam yang sudah disiapkan hingga setengah tinggi pot.
Untuk mengurangi penguapan, pangkas sebagian daun atau batang bibit tanaman.
Buka polybag bibit tanaman, letakkan tepat di tengah-tengah pot, atur peletakan agar tanaman tegak lurus/tidak miring, timbun dengan media tanam yang sama hingga pangkal batang.
Padatkan media tanam di sekitar pangkal batang, pastikan tanaman sudah kuat tertopang, kemudian siram dengan air untuk mempertahankan kelembaban.
Simpan tabulampot di tempat yang agak teduh untuk beradaptasi. Siram setiap pagi atau sore hari. Setelah satu minggu, letakkan tabulampot di tempat terbuka.
PERAWATAN
Setelah penanaman dilakukan, lakukan perawatan secara rutin. Lakukan penyiraman dan pemupukan secara teratur setiap harinya, penyiraman dan pemupukan dilakukan harus sesuai dosis yang dianjurkan..
Selain itu, lakukan pula pemangkasan setiap 3 bulan sekali agar tanaman tidak mudah terserang hama dan penyakit, dan jangan lupa semprotkan cairan pestisida secara teratur.
Lakukan pula pergantian pot harus dilakukan setiap 2 tahun sekali, karena tanaman alpukat ini cepat tumbuh membesar sehingga membutuhkan pot yang lebih besar dari sebelumnya. Selain pot, lakukan pula pergantian media tanam yang dapat dilakukan setiap 4-6 tahun sekali, agar nutrisi tanaman tetap terjaga.
PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT
Hama tanaman alpukat
Tungau merah ( Tetranychus cinnabarinu. Boish )
Gejala : permukaan daun akan tampak berbintik – bintik, terdapat bercak berwarna kecoklatan maupun putih, kemudian daun akan terjadi perubahan warna dan daun juga akan mengalami rontok maupun layu.
Pengendalian : penyemprotan dengan akarasida kelthan MF, dengan bahan aktif dikofdan dengan dosis 06-1 liter / ha.
Ulat kipat ( Cricula trsifenestrata. Helf )
Gejala : daun akan mengalami layu, tidak beraturan, menguning, dan juga akan menjadi abnormal.
Pengendalian : penyemprotan insektisida mengandung bahan aktif monokrotofos, seperti cymbus 50 EC dengan dosis 1-3 cc/ liter.
Lalat buah ( Dacus dorsalis. Hend )
Gejala : buah terdapat bintik-bintik, buah berlubang, mengalami perubahan warna dan juga pembusukan.
Pengendalian : penyemprotan insektisida berbahan aktif seperti triozofas dengan dosis 2 cc / liter dan lakukan pemusnahan buah dengan membuangnya.
Kumbang busuk cabang ( Xylosandrus morigerus. Bldf )
Gejala : percabangan terdapat sebuah lubang kecil, maupun besar yang menyebabkan percabangan atau ranting mengalami kerusakan busuk atau kering bahkan mati.
Pengendalian : lakukan pemangkasan bagi terserang hama tersebut, dan penyemprotan insektisida berbahan aktif seperti orthene 75 SP dengan dosis 0,5-0,8 gram/liter.
Penyakit tanaman alpukat
Antraknosis
Penyebab : jamur colletrichum gloesporioides.
Gejala : menyerang semua tanaman, kecuali bagian akar. Bagian terserang akan mengalami perubahan warna menjadi kecoklatan bahkan kehitaman, dan daun terserang akan berguguran.
Pengendalian : pemangkasan ranting atau cabang, atau pembuangan buah dan penyemprotan dengan fungisida berbahan aktif seperti velimex 80 WP dengan dosis 2-2.5 gram / liter.
Bercak daun
Penyebab : cercospora purpurea
Gejala : terdapat bercak tua di daun terserang, dan terdapat bintik – bintik kelabu dan daun akan menjadi tidak abnormal.
Pengendalian : penyemprotan fungisida masalgin 50 dengan dosis 1-2 gram / liter atau dengan melakukan pengolesan langsung dengan bubuk bordeaux.
Busuk akar
Penyebab : Jamur Phytophtora
Gejala : pertumbuhan akan terganggu, tunas muda akan jarang, dan bahkan akan mengakibatkan tanaman mati.
Pengendalian : drainase diperbaiki, lakukan pembongkaran tanaman terserang dan juga menggantikan dengan tanaman yang baru.
Busuk buah
Penyebab : Jamur Botryodiplodia theobromae
Gejala : tangkai buah akan membusuk atau kering, buah akan terdapat bercak berwarna kehitaman, dan terdapat benjolan kecil yang menyebabkan buah menjadi busuk.
Pengendalian : pembuangan buah terserang, dan melakukan penyemprotan fungisida berbahan aktif dengan velimek 80 WP dengan dosis 2-2.5 gram / liter.
PEMANENAN
Alpukat akan mulai berbuah setelah umur 10-15 tahun jika ditanam melalui biji, jika ditanam dengan sistem vegetatif biasanya akan mulai berbuah setelah berumur 5-8 tahun bergantung pada perawatan yang digunakan, biasanya buah dapat mulai dipanen setelah 6-7 bulan setelah bunga mekar.
Demikian ulasan mengenai cara menanam alpukat dalam pot agar cepat berbuah, semoga artikel ini bermanfaat untuk nda.
Untuk membeli bibit alpukat ataupun perlengkapan pertanian lainnya silakan kunjungi SentraTani.com
Jangan Lupa Baca Artikel Tentang Islam : Fawaaid Assunnah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar